Social Icons

Pages

Pemimpin Tanpa Rakyat Bukan Apa-Apa




BERITA TOKOH

HM Taufik Kiemas

Pemimpin Tanpa Rakyat Bukan Apa-Apa

LAHIR di Jakarta, 31 Desember 1942 dengan nama asli Tastavian Kiemas, suami mantan Presiden RI dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Hj Megawati Soekarnoputri ini memang layak dicatat sebagai salah satu pelaku sejarah di tanah air cinta ini. Saat ini memangku jabatan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (DEPERPU) PDI Perjuangan. Besar dari keluarga Majelis Syuro Muslimin Indonesia (MASYUMI), justru menggariskan perjalanan perjuangannya melalui Front Nasionalis pendukung Bung Karno.

Mengawali kiprahnya di dunia pergerakan politik di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Kota Palembang. Bayangkan saja , jika sejak pra-kemerdekaan dan Orde Lama, lalu berlanjut ke Orde Baru, bahkan hingga kini, Islamisme selalu dihadap-hadapkan dengan nasionalisme, justru sejak muda meleburkan diri dalam dikotomi dan perbedaan itu.

Ayahnya, Tjik Agus Kiemas, dulu sampai menitik-

kan air mata ketika tahu anak sulungnya, buah perkawinannya dengan Hamzatun Rusjda itu bergabung dengan GMNI, sementara Tjik Agus Kiemas sendiri termasuk salah satu pentolan MASYUMI.

Sel penjara pernah dilalui pada saat memimpin turun ke jalan bersama massa Front Marhaenis di Palembang pasca 30 September 1965 untuk membela Bung Karno, karena Presiden RI pertama itu dituduh terlibat G30S oleh koran terbitan salah satu partai Islam kala itu. Setelah lepas dari penjara dan beranjak ke Jakarta, disinilah akhirnya berkenalan dan menikah dengan Mbak Mega yang diperkenalkan oleh sang kakak yaitu Mas Guntur.

Pembawaannya yang tenang tetapi tajam dalam berfikir dan melangkah, dikenal sangat disegani oleh siapapun juga. Pernyataannya yang cukup dikenal yaitu ‘kita tidak bisa dibawah tanah terus, akhirnya harus tampil juga’. Karakter Nasionalis Kerakyatannya sangat mewarnai roh perjuangan PDI Perjuangan, boleh juga, disebut sebagai sang Pluralis Populis. Dalam berbagai kesempatan sering terucap bahwa kekuasaan adalah amanah dari rakyat, tanpa rakyat, pemimpin tak berarti apa-apa. (Red)

Tidak ada komentar :